ThelinkNews, Bandar Lampung– Sejumlah ilmuwan internasional dari berbagai multidisiplin hadir di Bandar Lampung, Kamis (2/11/2023).
Beragam isu penting dibahas dalam forum International Indonesia Conference on Interdisciplinary Studies (IICIS), yang diinisiasi oleh FISIP Universitas Lampung.
Secara garis besar dalam IICIS di Unila, para ilmuwan mendefinisikan kepentingan masyarakat dan negara Indonesia untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan.
Beberapa poinnya, seperti perjuangan kelompok marjinal, kepentingan identitas dalam politik, gender dan kepentingan pembangunan.
Lalu juga dinamika kepentingan industri dan pekerja, gerakan sosial dalam isu sosial, global governance dan sustainable development.
Kemudian, tentang media kontemporer dan komunikasi digital, serta bisnis dan entrepreneurship juga ikut dibicarakan.
Ketua panitia, Bartoven Vivit Nurdin mengatakan forum ilmuwan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan lokakarya nasional Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) tahun 2023.
Bartoven Vivit Nurdin menjelaskan, bahasan yang dibawa dalam forum tersebut sangat beririsan dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam lingkungan pendidikan sosiologi, baik di tingkat nasional maupun global.
“Kegiatan ini diharap bisa meningkatkan kualitas lulusan FISIP Unila, khususnya jurusan sosiologi,” kata Bartoven Vivit Nurdin.
“Secara umum, diharap dapat berkontribusi dalam memahami kepentingan negara dan masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan dari berbagai perspektif,” lanjut Bartoven Vivit Nurdin.
APSSI 2023, kata Bartoven Vivit Nurdin, dilaksanakan pada 1-3 November 2023.
Lebih dari 103 sosiolog dari berbagai program studi sosiologi di Indonesia ikut sebagai peserta.
Ilmuwan internasional yang dihadirkan, berasal dari beragam negara, seperti Jepang dan Malaysia.
Dalam konteks lokal, dilibatkan juga ilmuwan nasional dari BRIN, BSDKN dan Universitas Lampung.
Pada konfirmasi terpisah, Kepala LPPM Unila Habibullah Jimad mengatakan kegiatan tersebut bisa berdampak besar pada lulusan FISIP Unila, Jurusan sosiologi pada khususnya.
Sebab, FISIP Unila banyak berfokus pada pemikiran kritis dan penelitian yang bersifat emansipatoris.
“Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting untuk reproduksi ilmu sosiologi dan ilmu sosial,” kata Habibullah Jimad. (*)
(ThelinkNews/red)